Racun
Dilema akan sesuatu hal didunia ini
Memilih mana yang baik dan mana yang tidak
Kehidupan hanya seperti kupu-kupu
Indah sekejap kemudian lenyap
Tipu daya muslihat semua ini
Menusuk kedalam hati Semua menjadi satu
RACUN . . . .!!
januari , ‘11
Gugur
Ohh tuhan begitu kejamkah dunia ini?
Air mata berlinang mengingatnya
Berndera berkibar pun diturunkan
Pertanda semua telah usai
Mei , ‘12
Murka
Mentari terbenam
Petani bergegas pulang
Semua hilang
Tidak ada kedamaian yang abadi
Muak dengan semua ini
Hanya drama
Kau hanya selebriti yang bermain skenario
Berperan seperti api
Februari, 12
Sakit
Mimpikah semua ini?
Tuhan inikah caramu membalasnya padaku?
Tuhan?
Aku tersesat Dimana ku mencari keteduhan?
Tuhan?
Aku lelah
Aku letih
Aku menangis
Haruskah aku lari dari takdirmu?
Oh tuhannnn...
Kalau hanya api aku padamkan
Kalau hanya air aku alirkan
Kalau hanya angin aku sejukkan
Kalau hanya cinta aku jalankan
Andai hidup semudah dan segampang itu
Desember, ‘11
AKU
Aku adalah panca indra
Dengan mata bisa melihat
Dengan hidung bisa bernafas
Dengan telinga bisa mendengar
Dengan lidah bisa mengecap
Dengan tangan ku bisa merasakan
Juni, ‘12
Korupsi
Seperti angin yang berhembus dari arah yang tak menentu
Datang dan pergi begitu saja
Tak jelas dan tak tentu
Itu lah abu-abu
Kini air mata tlah habis
Negri ku kini hancur
Orang berdasi memakan segalanya
Rakyat merana
Ingin aku bunuh saja mereka
Adil kah dunia ini?
Adilkah tuhan?
Hukum tak adil
Ribuan kertas putih dicoreti tinta hitam
Membuat peraturan tak menentu
Janji manis berbuah masam
Rakyat menangis, sungguh begitu kejam
Aku mencuri sendal
Aku pun dipukuli dan dibuli
Mereka memakan uang
Mereka hanya dicaci
Maret, ‘12
Rayuan saja
Terbang hatiku
Melihat dirimu
Senangnya ku bisa tersenyum
Tiba-tiba suatu perasaan datang
Tak terasa itu adalah cinta
Juni, ‘12
Ibu
Terang sinarmu
Tulus kasihmu
Hangat pelukanmu
Ihlas perjuanganmu
Demi anakmu Jiwa raga kau korbankan
Lelah letih kau jalani
Oh ibu
Juni, ‘12
20 juni 1996
Aku datang Aku tak tau arah
Kenapa ada terang?
Kenapa ada gelap?
Tempat apakah ini?
Dimanakah aku?
Untuk apa aku diciptakan?
Aku tidak tau apa-apa
Kenapa aku ada?
Aku melihat ada sekelompok orang tersenyum olehku
Kenapa mereka?
Mereka siapa?
Aku hanya bisa menangis
Suara adzan diperserukan
Aku dimandikan dengan lembut
Aku diberi asi
Aku dimanja-manja dan dipeluk
Tuhan sungguh aku tak tau apa ini
Aku takut tuhan, aku hanya bisa menangis dan menangis
Tuhan berilah petunjukmu
Aku bingung Tuhan. . .
Mungkin ini kah kehidupan?
Aku pilih yang mana?
Hitam atau kah putih?
Aku dititipkan kepada kedua orang itu
Mungkin mereka bisa membuatku berhenti menangis
Dan mungkin mereka bisa menuntunku
Hitam atau putihkah yang harus ku pilih
Perasaan hati
Kemarin aku melihatmu tersenyum
Beruntungnya aku
Terpesona
Sudahlah kau tinggalkan saja dia
Aku tau kau pun mengetahuiku
Pasti kau bisa memutuskannya
Itu lah yang terbaik untukmu
Hanya akulah seorang
Racun II
Kenapa kau?
Dasar kau pilot yang tak bisa berlandas
Kau nahkoda yang tak bisa berlayar
Cepatlah ombak menghantam mu
Jangan sampai ketinggalan
Batu karang saja pun kau tak tau
Itulah dirimu
Yang tidak mengerti perasaanku
Sahabat yang penghianat
kekesalan
Apakah itu kelakuanmu?
Seperti monyet saja kau
Kerjanya hanya mencari kutu
Kutu yang sebesar debu saja kau tahu
Indonesia
Tersenyum hatiku
Dag dig dug jantungku
Mengalir darahku
Aku bangga padamu
Negriku Indonesia
Jantuh cinta aku
Keindahan yang sungguh luar biasa
Sungguh aku tak bisa melupakanmu
Tebu
Dulu aku tak mengenalmu
Sekarang aku mengetahuimu
Dengan canda tawa Kau isi hariku
Namun, sekarang kau pergi Disini ku sendiri
Tak tahukah kau Tergores hati ini
Dasar kau seperti tebu
Manis dihisap sepah dibuang
Polosnya kau yang meninggalkanku
Seakan tak punya malu
10 november 2011
Indahnya warna-warni
Kerlap-kerlip bintang
Cahaya bulan
Hangatnya matahari
Senangnya sekarang hati ini
Tidak sendiri lagi
Hanya bisa tersenyum dan tersenyum
Berharap kan abadi
Kau isi hati ini
Lihatlah bunga bermekaran
Kupu-kupu menari
Tanda mereka ikut merasakannya
Gembel-gembel gombal
Aku tahu ayahmu seorang tukang balon
Karena kau tlah menerbangkan hatiku
Aku tahu ibumu seorang seniman
Karena kau tlah menghiasi hariku
Kau bukan pangeran william dan juga bukan bradpit
Aku tahu itu Tapi kau adalah DEMIT
Demituhan aku cinta padamu
Sungguh jiga aku dekatmu aku takut diabetes
Karena kau sungguh manis seperti gula
Apakah kau tau apa fungsi kalkulator?
Itulah buat menghitung seberapa banyaknya cinta ku padamu
Aku
Aku bukan seorang penulis
Yang pandai merangkai kata
Aku bukan seorang aktris
Yang pandai bermain skenario
Aku adalah sosok pribadi yang apa adanya
Inilah aku Tanpa rekayasa dan skenario
Yang slalu ingin berjuang dan berusaha
Kumpulan lirik
Ku terima suratmu tlah ku baca dan mengerti
Betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku
Surat cintaku yang pertama membikin hatiku berlomba
Seperti melodi yang indah
Kau hanya tersenyum aku terspesona aku tertawa
Semua yang kau lakukan is magic
Semua yang berikan is magic
Bagiku kau yang terindah
Kamu memang yang pertama cinta
Memulai dengan senyuman manja
Cintai aku dengan sepenuh hatimu
Aku bisa rasa bila kau masih cinta
Dilema akan sesuatu hal didunia ini
Memilih mana yang baik dan mana yang tidak
Kehidupan hanya seperti kupu-kupu
Indah sekejap kemudian lenyap
Tipu daya muslihat semua ini
Menusuk kedalam hati Semua menjadi satu
RACUN . . . .!!
januari , ‘11
Gugur
Ohh tuhan begitu kejamkah dunia ini?
Air mata berlinang mengingatnya
Berndera berkibar pun diturunkan
Pertanda semua telah usai
Mei , ‘12
Murka
Mentari terbenam
Petani bergegas pulang
Semua hilang
Tidak ada kedamaian yang abadi
Muak dengan semua ini
Hanya drama
Kau hanya selebriti yang bermain skenario
Berperan seperti api
Februari, 12
Sakit
Mimpikah semua ini?
Tuhan inikah caramu membalasnya padaku?
Tuhan?
Aku tersesat Dimana ku mencari keteduhan?
Tuhan?
Aku lelah
Aku letih
Aku menangis
Haruskah aku lari dari takdirmu?
Oh tuhannnn...
Kalau hanya api aku padamkan
Kalau hanya air aku alirkan
Kalau hanya angin aku sejukkan
Kalau hanya cinta aku jalankan
Andai hidup semudah dan segampang itu
Desember, ‘11
AKU
Aku adalah panca indra
Dengan mata bisa melihat
Dengan hidung bisa bernafas
Dengan telinga bisa mendengar
Dengan lidah bisa mengecap
Dengan tangan ku bisa merasakan
Juni, ‘12
Korupsi
Seperti angin yang berhembus dari arah yang tak menentu
Datang dan pergi begitu saja
Tak jelas dan tak tentu
Itu lah abu-abu
Kini air mata tlah habis
Negri ku kini hancur
Orang berdasi memakan segalanya
Rakyat merana
Ingin aku bunuh saja mereka
Adil kah dunia ini?
Adilkah tuhan?
Hukum tak adil
Ribuan kertas putih dicoreti tinta hitam
Membuat peraturan tak menentu
Janji manis berbuah masam
Rakyat menangis, sungguh begitu kejam
Aku mencuri sendal
Aku pun dipukuli dan dibuli
Mereka memakan uang
Mereka hanya dicaci
Maret, ‘12
Rayuan saja
Terbang hatiku
Melihat dirimu
Senangnya ku bisa tersenyum
Tiba-tiba suatu perasaan datang
Tak terasa itu adalah cinta
Juni, ‘12
Ibu
Terang sinarmu
Tulus kasihmu
Hangat pelukanmu
Ihlas perjuanganmu
Demi anakmu Jiwa raga kau korbankan
Lelah letih kau jalani
Oh ibu
Juni, ‘12
20 juni 1996
Aku datang Aku tak tau arah
Kenapa ada terang?
Kenapa ada gelap?
Tempat apakah ini?
Dimanakah aku?
Untuk apa aku diciptakan?
Aku tidak tau apa-apa
Kenapa aku ada?
Aku melihat ada sekelompok orang tersenyum olehku
Kenapa mereka?
Mereka siapa?
Aku hanya bisa menangis
Suara adzan diperserukan
Aku dimandikan dengan lembut
Aku diberi asi
Aku dimanja-manja dan dipeluk
Tuhan sungguh aku tak tau apa ini
Aku takut tuhan, aku hanya bisa menangis dan menangis
Tuhan berilah petunjukmu
Aku bingung Tuhan. . .
Mungkin ini kah kehidupan?
Aku pilih yang mana?
Hitam atau kah putih?
Aku dititipkan kepada kedua orang itu
Mungkin mereka bisa membuatku berhenti menangis
Dan mungkin mereka bisa menuntunku
Hitam atau putihkah yang harus ku pilih
Perasaan hati
Kemarin aku melihatmu tersenyum
Beruntungnya aku
Terpesona
Sudahlah kau tinggalkan saja dia
Aku tau kau pun mengetahuiku
Pasti kau bisa memutuskannya
Itu lah yang terbaik untukmu
Hanya akulah seorang
Racun II
Kenapa kau?
Dasar kau pilot yang tak bisa berlandas
Kau nahkoda yang tak bisa berlayar
Cepatlah ombak menghantam mu
Jangan sampai ketinggalan
Batu karang saja pun kau tak tau
Itulah dirimu
Yang tidak mengerti perasaanku
Sahabat yang penghianat
kekesalan
Apakah itu kelakuanmu?
Seperti monyet saja kau
Kerjanya hanya mencari kutu
Kutu yang sebesar debu saja kau tahu
Indonesia
Tersenyum hatiku
Dag dig dug jantungku
Mengalir darahku
Aku bangga padamu
Negriku Indonesia
Jantuh cinta aku
Keindahan yang sungguh luar biasa
Sungguh aku tak bisa melupakanmu
Tebu
Dulu aku tak mengenalmu
Sekarang aku mengetahuimu
Dengan canda tawa Kau isi hariku
Namun, sekarang kau pergi Disini ku sendiri
Tak tahukah kau Tergores hati ini
Dasar kau seperti tebu
Manis dihisap sepah dibuang
Polosnya kau yang meninggalkanku
Seakan tak punya malu
10 november 2011
Indahnya warna-warni
Kerlap-kerlip bintang
Cahaya bulan
Hangatnya matahari
Senangnya sekarang hati ini
Tidak sendiri lagi
Hanya bisa tersenyum dan tersenyum
Berharap kan abadi
Kau isi hati ini
Lihatlah bunga bermekaran
Kupu-kupu menari
Tanda mereka ikut merasakannya
Gembel-gembel gombal
Aku tahu ayahmu seorang tukang balon
Karena kau tlah menerbangkan hatiku
Aku tahu ibumu seorang seniman
Karena kau tlah menghiasi hariku
Kau bukan pangeran william dan juga bukan bradpit
Aku tahu itu Tapi kau adalah DEMIT
Demituhan aku cinta padamu
Sungguh jiga aku dekatmu aku takut diabetes
Karena kau sungguh manis seperti gula
Apakah kau tau apa fungsi kalkulator?
Itulah buat menghitung seberapa banyaknya cinta ku padamu
Aku
Aku bukan seorang penulis
Yang pandai merangkai kata
Aku bukan seorang aktris
Yang pandai bermain skenario
Aku adalah sosok pribadi yang apa adanya
Inilah aku Tanpa rekayasa dan skenario
Yang slalu ingin berjuang dan berusaha
Kumpulan lirik
Ku terima suratmu tlah ku baca dan mengerti
Betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku
Surat cintaku yang pertama membikin hatiku berlomba
Seperti melodi yang indah
Kau hanya tersenyum aku terspesona aku tertawa
Semua yang kau lakukan is magic
Semua yang berikan is magic
Bagiku kau yang terindah
Kamu memang yang pertama cinta
Memulai dengan senyuman manja
Cintai aku dengan sepenuh hatimu
Aku bisa rasa bila kau masih cinta
Komentar
Posting Komentar